Wednesday 7 March 2012

Perkembangan Internet di Indonesia 2011-2012 (Ecommerce Task)

Begitu pesatnya perkembangan IT di Indonesia tentunya akan diikuti perkembangan internet yang merupakan salah satu pendukung dari IT itu sendiri. Menurut pemerhati IT, Michael S Sunggiardi, dari hasil risetnya, masyarakat Indonesia yang kini berjumlah sekitar 230 juta jiwa, 80 juta pengguna diantaranya sudah memanfaatkan teknologi internet. Namun, dari jumlah tersebut ada sekitar 70 juta pengguna yang merupakan pelanggan internet mobile.
Sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal internet untuk pertama kali bukan melalui sebuah perangkat PC ataupun laptop, melainkan melalui handphone. Karena hal itulah sebagian besar pengguna internet di Indonesia menggunakan internet hanya untuk chatting dan mengakses jejaring sosial. Hal itu bisa dibuktikan dengan masyarakat Indonesia yang menjadi pengguna Facebook terbesar kedua di dunia dan pengguna Twitter terbesar ketiga di dunia.
Effective Measure, sebuah lembaga pencatat traffic internet, menemukan sejumlah keunikan pengakses internet dari Indonesia. Menurut lembaga yang berbasis Melbourne, Australia, itu, pengakses internet di Indonesia mayoritas berumur 25 sampai 30 tahun, yakni sekitar 25 persen.
Robin Muliady, Senior Business Development Manager Effective Measure-Indonesia, mencatat selama bulan Januari 2012, terdapat 36 juta unique browser di Indonesia. Dari jumlah itu, 10,3 persen diakses dari mobile phone.
Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat Indonesia seharusnya lebih cerdas dalam menggunakan internet. Walaupun saat ini penetrasi penggunaan internet untuk edukasi dan bisnis juga cukup pesat, tetapi melihat fenomena mayoritas pengguna internet hanya untuk chatting dan jejaring sosial, harusnya bisa bersikap lebih bijak. Apalagi, masyarakat Indonesia terlalu adaptif dalam mengadopsi teknologi yang datang, khususnya dari luar negeri. Menurut Michael S Sunggiardi biasanya teknologi yang tidak laku di luar negeri, ternyata justru malah laku di sini.

Perkembangan  internet di Indonesia semakin tahun semakin berkembang pesat,
yang di pengaruhi banyak factor globalisasi, sehingga memaksamasyarakat Indonesia  harus berfikir aktif dan kreatif dalam menghadapi persaingan tersebut.di dalam penggunaan internet terdapat beberapa kategori antaralain :blog ,email, informasion. Download dan masih banyaklagi,nah yang paling mencenagkan adalah pengguna situs jejaring social seperti facebook, twitter dan lain-lain.Data terbaru tahun 2011 menunjukkan bahwa Indonesia menjadi peringkat kedua setelah United States jumlah pengguna facebook terbesar.Sebagai referensi dapat di lihat dihttp://ezrasihombing.blogspot.com/2011/02/asia-afrika-pusat-pertumbuhan-facebook.html
Berdasarkan reset yang dilakukan oleh Yahoo bekerja sama dengan TNS tahun 2010,tercatat bahwa  lonjaakan pengguna internet via ponsel di Indonesia meningkat tjam dari tahun 2009 yang sebesar 22% menjadi 48% di tahun 2010.Yang ditunjang dengan farif provider yang semakin murah dan memperluas jaringan sehingga terjadi lonjakan angka tersebut.Terjadu hal demikian karena pengguna perangkat ponsel lebih mudah digunakan dibandingkan menggunakan computer atau perangkat jinjing lainnya.Keadaan ini dapat menjadi peluang bisnis yang bagus bagi pihak yang berbisnis online melalui internet, serta memberikan manfaat yang banyak bagi kantor dan perusahaan bisnis.Bahka sekarang tidak hannya operator pulsa saja yang menawarkan produknya bahkan iklan dari penjual barang mewah seperti perhiasan sampai jualanan makanan ringan sudah mempublikasikan produk mereka di internet
Nah dari manfaat yang didapatkan,teknologi informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk membantu operasional dalam proses bisnis.Misalkan perusahaan dalam memberikan pelayanan ke pada pelanggan dengan menyediakan informasi jasa dan produk yang ditawarkan tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Mereka yang menerti bisnis dapat melihat peluang yang baik pada dunia bisnis online.Karena banyak keunggulan atau keuntungan di dalam bisnis secara online,Berbisnis online hanya dengan computer dan koneksi internet,tidak perlu membayar karyawan dan masih banyak lagi keuntunngannya.Jadi Teknologi informasi sangat berperan penting didalam perkembangan bisnis online di Indonesia yang juga dapat meningkatkan perekonomian di indonesia

E-Commerce di Indonesia sedikit-banyak tentu terkait dengan perkembangan e-commerce di negara-negara maju, misalnya seperti Amerika Serikat. Dengan ribuan inovasi cara belanja yang dihadirkan para merchant, warga AS semakin dimudahkan mendapat barang yang mereka inginkan secara mudah, cepat, dan aman. Namun pertanyaannya, samakah kondisi tersebut dengan penerimaan e-commerce di Indonesia?
Lebih dari 10 tahun terakhir para merchant dan punggawa bisnis IT di Indonesia terus menaikkan kemampuan masing-masing dalam hal kemudahan dan inovasi transaksi. Anda yang sebelumnya tidak dapat membeli produk secara online, dimudahkan dengan beragam pilihan produk. Lalu Anda yang sebelumnya harus mengontak merchant demi membeli produk, belakangan cukup dilakukan dengan mengisi formulir tertentu, dan produk dapat Anda terima tanpa perlu mengangkat telepon sekalipun.
Perkembangan e-commerce di Indonesia yang terus menanjak ini, tentu berkaitan erat dengan daya dukung dunia IT sendiri. Beberapa faktor seperti semakin murahnya harga akses internet, kesiapan perbankan memberikan layanan internet banking, biaya sewa hosting yang semakin murah, tingginya pengguna forum internet maupun jejaring social, sampai semakin mudahnya pembangunan website e-commerce di Indonesia dengan dukungan open source seperti osCommerce, Magento, dll.
Namun demikian, benarkah pasar e-commerce di Indonesia dapat menyerap seluruh fitur unggul tersebut sebagai sistem jual-beli yang dilakukan “murni oleh sistem?” Karena dengan kemampuan penyerapan ini, barulah pasar e-commerce di Indonesia benar-benar dapat berjalan dengan baik untuk mengganti cara belanja konvensional yang selama ini masih digunakan.
Mengutip Detik.com, Chairman Sharing Vision Dimitri Mahayana dari Lembaga Riset Telematika Sharing Vision menyatakan bahwa perdagangan melalui internet di Indonesia pada 2009 telah mencapai 3,4 juta dolar atau setara dengan Rp 35 triliun. Jumlah ini tentu sebuah angka fantastis yang menunjukkan potensi besar dari sistem e-commerce di Indonesia.
Namun jika melihat angka penjualan ritel e-commerce di Amerika , pada kwartal I 2010, capaian e-commerce di Indonesia tersebut hanya mampu mencapai 10 persen dari total transaksi yang terjadi di AS, atau sejumlah 34 miliar dolar. Apakah perbandingan ini relevan kita gunakan, atau justru tidak sama sekali?
Menurut Head of Investor Relations MNC Online Division David Audy, para pengguna internet di Indonesia masih harus mengalami “penyesuaian” booming internet dengan sistem e-commerce di Indonesia. Dengan kata lain, calon pembeli masih membutuhkan edukasi transaksi online agar benar-benar yakin untuk membelanjakan uangnya secara online yang menyuguhkan kemudahan sekaligus aman.
Faktanya, jumlah penjual dan pembeli online di Indonesia memang terus meningkat dari waktu ke waktu. Dari pantauan cepat, DTO memperkirakan bahwa jumlah penjual online dan pengguna internet lain adalah 1:500 orang, atau 1 orang merchant setiap 500 orang pengguna internet. Asumsi ini tentu dapat menjadi tolok ukur lain potensi e-commerce di Indonesia yang masih menyisakan peluang besar.
Namun menurut David, para merchant online perlu lebih “jor-joran” mengenalkan sistem e-commerce di Indonesia. Dengan pasar pengguna internet yang diperkirakan berjumlah 35-50 juta pengguna, merchant tak hanya perlu mengenalkan sistem e-commerce pada calon pembeli online, tetapi juga menarik calon pembeli offline lewat promosi dan edukasi pasar.

  • Indonesia mengalami peningkatan pengguna Internet sebesar 32 % pada tahun 2010, paling tinggi perkembangannya di antara negara Asia Tenggara lainnya
  • Total pengguna Internet di Indonesia pada Desember 2010 adalah sebanyak 8,6 juta pengguna
  • Pengguna Internet di Indonesia kebanyakan adalah pengguna berumur 15-25 tahun (40% total pengguna Internet Indonesia)
  • Lama penggunaan Internet per pengguna di Indonesia adalah 14,8 jam, paling rendah di antara negara Asia Tenggara lainnya
  • Pengguna Internet laki-laki lebih lama online di Internet daripada perempuan di Indonesia (dengan perempuan menguasai 36% pasar Internet Indonesia)
  • Penetrasi jejaring sosial (terutama FaceBook) di Indonesia mencapai 90%
  • Indonesia adalah negara ke-8 tertinggi untuk penetrasi FaceBook di dunia
  • 21% pengguna Internet di Indonesia mengakses website Twitter pada Januari 2011, menempati urutan ke-4 di dunia untuk penggunaan Twitter
  • Pengakses website yang menyajikan fitur sharing foto (terutama FaceBook) mencapai 90% di Indonesia
  • Penetrasi situs travel di Indonesia sebesar 22% di tahun 2010 (meningkat 42% dibanding tahun 2009)
  • Penetrasi situs ritel di Indonesia sebesar 50% di tahun 2010 (meningkat 20% dibanding tahun 2009)
  • Pengguna online banking di Indonesia meningkat 72% pada tahun 2010 (mencapai 749 ribu pengguna unik)
  • Online banking yang paling banyak diakses di Indonesia adalah: bankmandiri.co.id, bni.co.id, dan citigroup
  • Penetrasi situs multimedia di Indonesia mencapai 55%, menurun 1% dibanding tahun 2009
  • Penetrasi situs blog di Indonesia mencapai 68% pada tahun 2010, meningkat 8% dibanding tahun 2009 dan merupakan penetrasi paling besar di antar negara Asia Tenggara lainnya
  • Pangsa pasa Google search di Indonesia mencapai 85% dan rata-rata search per pengguna di Indonesia mencapai 91,4




No comments:

Post a Comment